Senin, 27 Desember 2010

letter for park jung soo aka lee teuk

you can make me smile
you can make me cry
you can make me happy
you can make me sad
you can make me worry
you can make me affraid

I'm jealous with peoples whom near from you
I'm jealous with someone whom ever you love
I'm jealous with peoples whom ever smile with you
I'm jealous with peoples who can make you happy

Every night I pray, hope I can meet you
I hope I have a chance to be with you
I'm happy can see you although by videos
I'm happy, couse God was creat you

When you say, lee teuk isn't jung soo
you look like wanna cry
but didn't you know?
jung soo is very good
jung soo have lee teuk, but lee teuk didn't have jung soo

maybe jung soo and lee teuk have different character
but I will always love you...
you as jung soo or you as lee teuk...

keep smile every time, every where..
my love always for you...
don't be sad again oppa...

sarangheyo oppa...

cinta di malam natal

malam natal, adalah malam yang penuh kasih bagi umat cristiani...

aku adalah seorang muslim yang turut merasakan keindahan di malam natal..
saat itu aku dipojokkan pada sebuah pernyataan cinta yang cukup membuat hati ku tak karuan..

bimbang karena dia terikat pada sebuah hubungan, senang karena karakter yang di miliki, dan akhirnya aku memutuskan untuk menerimanya..
aku tau mungkin ini salah, tapi aku mencoba untuk bersikap jujur pada saat itu..

semoga jalan yang aku ambil di malam natal itu akan baik nantinya...

Kamis, 30 September 2010

photograph

hey.. hey..
saya kembali dengan berita baru..
saya baru belajar fotografi..
nah ini nih hasilnya..

















































nah kalo yang ini, foto editan saya..

Senin, 05 Juli 2010

Who am I?

Nobody knows who I really am
I never felt this empty before
And if I ever need someone to come along,
Who's gonna comfort me, and keep me strong?

Nobody knows who I really am
Maybe they just don't give a damn
But if I ever need someone to come along
I know you would follow me, and keep me strong

I want you to know who I really am
I never thought I'd feel this way towards you
And if you ever need someone to come along,
I will follow you, and keep you strong

lagu yang bisa bikin kita tersentuh dan itu benar-benar terjadi pada ku...

Senin, 03 Mei 2010

wayang gong

Sanggar Pasopati yang didirikan oleh M. Saleh, telah 14 tahun bergelut dengan Wayang Gong. 14 tahun tentu bukanlah waktu yang sebentar. Banyak suka dan duka yang dialami oleh para anggota sanggar tersebut.

Namun, sepertinya kesenian Wayang Gong mulai tak terlihat lagi sinarnya seperti dulu, maka dari itu Pemerintah meminta sanggar Pasopati untuk memainkan Wayang Gong pada acara “Kongres Budaya Banjar II”. Wayang Gong itu sendiri dimainkan pada tanggal 6 April 2010, pukul 21.00 WITA.

Pertunjukan Wayang Gong kali ini mengambil cerita dan pakem dari Ramayana, yang berjudul Gerhana Cinta Membawa Pengorbanan, dimana terdapat cerita tentang kesatria, saat hanoman menyelamatkan dewi shinta yang telah diculik oleh Rahwana (Prabu Dasamuka).

Para pemain:
Negara Pancawati:
Prabu Rama
Dewi Shinta
Bupati Sargiwa
Hanoman
Raden Anggada
Raden Amila
Raden Satabali
Raden Balisata

Negara Alengka:
Prabu Dasamuka
Bupati Rasikala
Bupati Margasing
Batara Mariam
Arya Bukbis
Niang Sadasta
Niang Mulantani
Raden Indrajit

4 Aspek dalam Seni Pertunjukan yang terdapat dalam Wayang Gong
Aspek Manusia
Manusia Sebagai Homokreator
Homokreator berarti pencipta seni pertunjukan. Jadi pencipta kesenian wayang Gong adalah Abdul Muluk dan tetuha atau sesepuh budaya.

Sejarah Singkat Wayang Gong
Pada awalnya, Abdul Muluk membawa kesenian Dalmuluk dari Pahat, Malaysia ke Sumatera. Kemudian beliau membawa kesenian tradisi Dalmuluk itu ke Kalimantan. Di Kalimantan, kesenian Dalmuluk dibagi menjadi dua, yaitu Dalmuluk Cabang dan Dalmuluk Mamanda. Pada akhirnya tetuha atau sesepuh seni (budaya) memberikan unsur-unsur seni tradisi khas kalimantan dalam kedua Dalmuluk tersebut dan mengubah namanya. Dalmuluk cabang dikenal sebagai Wayang Gong dan Dalmuluk Mamanda dikenal sebagai Mamanda, yang akhirnya kedua teater tersebut menjadi teater tradisi kalimantan selatan.

Manusia Sebagai Subjek Matter
Manusia sebagai subjek matter berarti orang yang mengarahkan dinamika dalam seni pertunjukan.
Dalam pertunjukan tersebut ada 3 orang yang menjadi subjek matter. Ke-3 orang itu juga merupakan orang lama dalam sanggar pasopati yang berarti telah lama pula menggeluti wayang gong. Mereka adalah Dalang Ucok Ramanggala, Pambakal Rahmadi, dan Dalang Idris.

Manusia Sebagai seniman Primus Inter Pares
Primus Inter Pares berarti yang terbaik dari yang terbaik.
Jika dilihat dalam logika, yang terbaik dari yang terbaik dalam sebuah pertunjukan, tentu orang yang mengarahkan dinamika dalam seni pertunjukan. Namun dalam teater tradisi, yang terbaik dari yang terbaik merupakan aktornya, yaitu Dalang Ucok Ramanggala, sebagai Prabu Dasamuka. Karena beliau mampu berimprofisasi dengan baik, mampu menghidupkan kembali suasana yang telah bosan, mampu berinteraksi dengan penonton.

Aspek Pertunjukan
Pra Pertunjukan
Sebelum pertunjukan berlangsung, ada beberapa hal yang mereka lakukan, yaitu:
- Setting panggung
- Make-up

Pertunjukan:
Dalam aspek berikut, merupakan segala sajian yang terdiri dari realitas panca indra.
Pertunjukan tersebut menggunakan panggung yang berbentuk semi arena (tapal kuda) yang bagian atasnya dikelilingi dengan hiasan-hiasan dari janur. Properti yang di gunakan, meja, diiringi dengan musik gamelan. Peralatan dari gamelannya berupa satu set gamelan lengkap. Hand profnya tongkat kecil berwarna hitam yang ujungnya diberi warna putih. Perlengkapan lain berupa mikrophone 4 buah, wireless clip on 2 buah, kostum yang digunakan di dominasi dengan pakaian kerajaan, namun selain itu ada pula yang menggunakan kostum kera (hanoman).

Kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam pertunjukkan tersebut.
Kekurangan:
- Pemain kurang optimal dalam berlakon. Karena terdapat beberapa kecelakaan yang kecil yang tidak mampu diatasi dengan improvisasi, dan ada pula pemain yang hanya setengah-setengah melakukan aktingnya (seperti dewi shinta).
- Tidak sadar penonton (tidak memperhatikan bloking)
- Pemain yang tidak berlakon (statis) lepas dari suasana.
- Suara kurang jelas

Kelebihan:
- Gerakan tari bagus. (gerakan yang menyerupai gerakan wayang kulit)
- Make-upnya sederhana namun pas
- Para pemain musik sudah mahir dalam memainkan gamelannya.

Pasca Pertunjukan:
Hal-hal yang dilakukan setelah pertunjukan selesai:
- Pembebasan karakter tokoh.
- pemberesan setting panggung
- pembersihan make-up
- pembagian gaji

Aspek Penonton
Penonton biasa: 40%
Penonton Apresiator: 50%
Penonton Kritikus: 10%

Aspek Management
Management yang digunakan dalam sanggar Pasopati adalah management tradisi. Walaupun terdapat pembagian tugas, namun tidak sekomplit atau seprofesional management modern. Dalam Sanggar Pasopati tidak mengenal pengiriman proposal, akan melakukan pertunjukan jika diminta, seberapa pun bayaran yang akan diterima. Yang utama adalah dilakukan oleh seniman tradisi di pedesaan.

Kamis, 08 April 2010

Happiness

some types of happiness are not easy to forget
do some types of happiness start like this??
holding on to the thought of a relationship
the both of us smiling sweetly
a lot of hearts going through a few years through the ups and downs
just tomorrow we will hold hands to write memory our moment of happiness
there's time, there's yearning for smile coming in our face
love and friendship will change like fireflies
they will give happiness, happiness of the arc lights
that string in our hearts
and always in our heart